Insiden Ghulja

Insiden Ghulja
Tanggal3-5 Februari 1997
LokasiGhulja, Xinjiang, Tiongkok
Sebab
TujuanKemerdekaan Uighur
MetodeProtes, pemberontakan
HasilProtes diredam
Pihak terlibat
Aktivis kemerdekaan Uighur
Jumlah
Tidak diketahui
Tidak diketahui
Jumlah korban
Korban jiwa
  • 9 (laporan resmi)
  • 100+ (laporan pembangkang)
Tertawan1,600+ (laporan pembangkang)
Ghulja adalah ibu kota Prefektur Otonomi Kazakh Ili

Insiden Ghulja (Hanzi: 伊宁事件; Pinyin: Yīníng Shìjiàn, yang juga disebut sebagai Pembantaian Ghulja[1]) was the culmination of the Ghulja protests of 1997, a series of demonstrations[2] di kota Ghulja (yang dikenal sebagai Yining (伊宁) dalam bahasa Tionghoa) di kawasan otonomi Xinjiang Tiongkok (RRT) yang dimulai pada awal Februari 1997.

Portes merebak karena berita eksekusi 30 aktivis kemerdekaan Uighur[3] serta penekanan terhadap upaya membangkitkan uncur-uncur budaya Uighur tradisional, termasuk pertemuan tradisional yang dikenal sebagai meshrep.[4] Pada 5 Februari 1997, setelah dua hari protes dimana para pemprotes berpawai sambil meneriakkan "Allahu Akbar" dan "Xinjiang merdeka",[5] dan dikabarkan ditindak menggunakan siraman air, dan gas air mata,[6] demonstrasi diredam oleh Tentara Pembebasan Rakyat menggunakan senjata api.[6] Laporan resmi menyatakan bahwa jumlah korban tewasnya adalah 9 orang[7] sementara laporan-laporan pembangkang memperkirakan jumlah korban tewas sejumlah lebih dari 100[3] dan bahkan 167.

  1. ^ "Protest marks Xinjiang 'massacre'". Al Jazeera. 2007-02-06. 
  2. ^ "Xinjiang to intensify crackdown on separatists", China Daily, 10/25/2001
  3. ^ a b "Gulja Massacre". Channel 4 (UK). 1997. 
  4. ^ "China: Remember the Gulja massacre? China's crackdown on peaceful protesters". Amnesty International. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-28. Diakses tanggal 2016-11-14. 
  5. ^ "China's 'war on terror'". BBC News. 2002-09-10. 
  6. ^ a b "Uighur Developments in the 1990s". Global Security. 2008. 
  7. ^ "China Uighurs executed". BBC News. 1998-01-27. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search